Minggu, 01 Desember 2013

KELOMPOK BELAJAR PAKET B “SLTP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH” Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah

Berangkat dari keprihatinan dan kegelisahan bersama tentang kurang terakomodasinya kebutuhan peserta didik sesuai perbedaan individualnya pada persekolahan di negeri ini, sementara disisi lain masyarakat mengeluh tentang mahalnya biaya pendidikan, maka kami berenam (pengelola) sepakat untuk mendirikan “tempat belajar” untuk warga masyarakat usia SMP yang orang tuanya merasa keberatan dari segi biaya bila harus melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Maka pilihan yang paling tepat adalah Pendidikan Luar Sekolah (Kelompok belajar paket B). gagasan ini ternyata mendapat dukungan dari masyarakat (para tutor) dan instansi pemerintah dari tingkat desa sampai propinsi. Diyakini bahwa PLS lebih fleksibel, cukup banyak ruang dan kesempatan untuk berekspresi, berkreasi dan berkarya nyata. Ternyata bisa mengembalikan esensi belajar yang sesungguhnya yang selama ini telah terabaikan. Visi kejar paket B kami, terwujudnya lembga pndidikan alternative yang mandiri dan berbasis local yang mengutamakan pendidikan budi pekerti, keterampilan yang bermutu. Sedangka misinya adalahpendidikan yang bemutu dan terjagkau untuk masyarakat local kurang mampu.
Proses pembelajaran yang diterapkan yaitu dengan belajar bersama yang diwujudkan dalam karya nyata melalui metode belajar yang menyenangkan. Tutor lebih berperan sebagai fasilitator dan dinamisator yang memberi semangat kepada waraga belajar untuk selalu gemar berekspresi, bereksperimen, bereksplorasi dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai laboratorium.
Adapun kurikulum yang diterapkan adalah life skill dengan metode induktif yang berdasarkan kurikulum kejar paket B dan dikemas menjadi tema-tema, proyek-proyek yang konkrit dan kontekstual. Adapun proyek-proyek yang telah dilaksanakan sebagai berikut:
Proyek perikanan
Pemijahan dan budidaya ika lele serta pengembangan cacing sutera. Disini para peserta didik belajar hingga menguasai begaimana memisahkan antara lele betina dan jantan, teknik-teknik pemijahan ikan lele, pemberian makan dan membuat kolam ikan lele yang nyaman bagi ikan yaitu dengan memedukan tanaman eceng gondok sebagai wahana untuk berkembangnya ikan lele. Peserta didik secara antusias belajar untuk berekspresi, berkreasi dan berkarya nyata dengan perasaan gembira.
Dalam proyek pertanian disini kurikulum keja paket B yang dikemas dengan kegiatan yang konkrit dan konstekstual adalah mengembangkan teknologi pertanian organic dengan memanfaatka pupuk organic dan bakteri, pembuatan pestisida nabati (agensi nabati), dan pembuatan jamur trikodarma. Peserta didik diajarkan pada hal-hal yang langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Limbah peternakan dan pertanian dimanfaatkan sebagai pupuk orgaik yang selanjutnya digunaka sebagai bahan campuran untuk media tanaman sayuran dan holtikultura, baik dalam polybag maupun dalam skala pekarangan. Dengan materi ini, peserta didik secar aktif dilatih untuk menguasai suatu siklus budidaya pertanian dengan memanfaatkan potensi local yang murah dan ramah lingkungan. Selain budidaya tanaman salak, tanaman obat keluarga, dan budidaya tanaman hias.
Proyek keterampilan
Keterampilan yang diajarkan antara lain computer, menjahit, desain mode, dan kerajinan tangan serta keterampilan berwirausaha yang diangkat dari potensi local. Melalui kerajina tangan dengan menganyam bamboo, warga belajar dapat membuat peralatan dapur, keranjag, tempat Koran atau majalah, dan sebagainya. Bahan baku yag digunakan seluruhnya beraal dari bahan yang terdapat disekitarnya. Demikian pula halnya dengan keterampilan menjahit, dimana membuat pola dan desain mode dengan memanfaatkan bahan baku bekas seperti Koran dan kertas bekas sehingga lebih murah dan efisien.
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Pemanfaatan teknologi internet ternyata sudah dikenalkan sejak dini bagi warga belajar. Dengan internet anak didik secar mudah dapat mengakses informasi dan berita secara cepat, murah dan terkini. Dalam penggunaannya, warga belajar memanfaatkan internet sebagai salah satu media yang sangat penting dalam mengakses informasi dan ilmu pengetahuan global dikaitkan dengan kejadian setempat.
Laboratorium bahasa (asing)
Bahasa inggris dipilih sebagai bahasa komunikasi warga belajar untuk membuka informasi pengetahuan internasional dengan tidak mengesampingkan bahasa arab dan bahasa jawa (kearifan local).
Proyek kesenian
Kejar paket B SLTP Alternatif Qaryah Thayyibah sudah memproduksi mars dan hymne PLS (kejar paket) dalam rangka konservasi budaya local, kami juga sudah memproduksialbum kumpulan tembang dolanan jawa tempo doeloe untuk melestarikan seni budaya warisan para leluhur dalam bentuk audiovisual (kast, VCD, DVD).
Untuk seni teater, telah dilaksanakan pelatiha dasar-dasar keteateran, penciptaan naskah drama dan puisi pementasan.
Dengan proses dan sistem pembelajaran alternative ini, mampu mewujudkan Masyarakat Ilmu yang berkeadaban “Qaryah Thayyibah” dalam makna yang sesungguhnya yaitu Desa yang Indah”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar