Berangkat dari
keprihatinan dan kegelisahan bersama tentang kurang terakomodasinya
kebutuhan peserta didik sesuai perbedaan individualnya pada
persekolahan di negeri ini, sementara disisi lain masyarakat mengeluh
tentang mahalnya biaya pendidikan, maka kami berenam (pengelola)
sepakat untuk mendirikan “tempat belajar” untuk warga masyarakat
usia SMP yang orang tuanya merasa keberatan dari segi biaya bila
harus melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Maka pilihan yang
paling tepat adalah Pendidikan Luar Sekolah (Kelompok belajar paket
B). gagasan ini ternyata mendapat dukungan dari masyarakat (para
tutor) dan instansi pemerintah dari tingkat desa sampai propinsi.
Diyakini bahwa PLS lebih fleksibel, cukup banyak ruang dan kesempatan
untuk berekspresi, berkreasi dan berkarya nyata. Ternyata bisa
mengembalikan esensi belajar yang sesungguhnya yang selama ini telah
terabaikan. Visi kejar paket B kami, terwujudnya lembga pndidikan
alternative yang mandiri dan berbasis local yang mengutamakan
pendidikan budi pekerti, keterampilan yang bermutu. Sedangka misinya
adalahpendidikan yang bemutu dan terjagkau untuk masyarakat local
kurang mampu.
Proses pembelajaran yang diterapkan
yaitu dengan belajar bersama yang diwujudkan dalam karya nyata
melalui metode belajar yang menyenangkan. Tutor lebih berperan
sebagai fasilitator dan dinamisator yang memberi semangat kepada
waraga belajar untuk selalu gemar berekspresi, bereksperimen,
bereksplorasi dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai laboratorium.
Adapun kurikulum yang diterapkan adalah
life skill dengan metode induktif yang berdasarkan kurikulum
kejar paket B dan dikemas menjadi tema-tema, proyek-proyek yang
konkrit dan kontekstual. Adapun proyek-proyek yang telah dilaksanakan
sebagai berikut:
Proyek perikanan
Pemijahan dan budidaya ika lele serta
pengembangan cacing sutera. Disini para peserta didik belajar hingga
menguasai begaimana memisahkan antara lele betina dan jantan,
teknik-teknik pemijahan ikan lele, pemberian makan dan membuat kolam
ikan lele yang nyaman bagi ikan yaitu dengan memedukan tanaman eceng
gondok sebagai wahana untuk berkembangnya ikan lele. Peserta didik
secara antusias belajar untuk berekspresi, berkreasi dan berkarya
nyata dengan perasaan gembira.
Dalam proyek pertanian disini kurikulum
keja paket B yang dikemas dengan kegiatan yang konkrit dan
konstekstual adalah mengembangkan teknologi pertanian organic dengan
memanfaatka pupuk organic dan bakteri, pembuatan pestisida nabati
(agensi nabati), dan pembuatan jamur trikodarma. Peserta didik
diajarkan pada hal-hal yang langsung berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Limbah peternakan dan pertanian dimanfaatkan sebagai
pupuk orgaik yang selanjutnya digunaka sebagai bahan campuran untuk
media tanaman sayuran dan holtikultura, baik dalam polybag maupun
dalam skala pekarangan. Dengan materi ini, peserta didik secar aktif
dilatih untuk menguasai suatu siklus budidaya pertanian dengan
memanfaatkan potensi local yang murah dan ramah lingkungan. Selain
budidaya tanaman salak, tanaman obat keluarga, dan budidaya tanaman
hias.
Proyek keterampilan
Keterampilan yang diajarkan antara lain
computer, menjahit, desain mode, dan kerajinan tangan serta
keterampilan berwirausaha yang diangkat dari potensi local. Melalui
kerajina tangan dengan menganyam bamboo, warga belajar dapat membuat
peralatan dapur, keranjag, tempat Koran atau majalah, dan sebagainya.
Bahan baku yag digunakan seluruhnya beraal dari bahan yang terdapat
disekitarnya. Demikian pula halnya dengan keterampilan menjahit,
dimana membuat pola dan desain mode dengan memanfaatkan bahan baku
bekas seperti Koran dan kertas bekas sehingga lebih murah dan
efisien.
TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi)
Pemanfaatan teknologi internet ternyata
sudah dikenalkan sejak dini bagi warga belajar. Dengan internet anak
didik secar mudah dapat mengakses informasi dan berita secara cepat,
murah dan terkini. Dalam penggunaannya, warga belajar memanfaatkan
internet sebagai salah satu media yang sangat penting dalam mengakses
informasi dan ilmu pengetahuan global dikaitkan dengan kejadian
setempat.
Laboratorium bahasa (asing)
Bahasa inggris dipilih sebagai bahasa
komunikasi warga belajar untuk membuka informasi pengetahuan
internasional dengan tidak mengesampingkan bahasa arab dan bahasa
jawa (kearifan local).
Proyek kesenian
Kejar paket B SLTP Alternatif Qaryah
Thayyibah sudah memproduksi mars dan hymne PLS (kejar paket) dalam
rangka konservasi budaya local, kami juga sudah memproduksialbum
kumpulan tembang dolanan jawa tempo doeloe untuk melestarikan seni
budaya warisan para leluhur dalam bentuk audiovisual (kast, VCD,
DVD).
Untuk seni teater, telah dilaksanakan
pelatiha dasar-dasar keteateran, penciptaan naskah drama dan puisi
pementasan.
Dengan proses dan sistem pembelajaran
alternative ini, mampu mewujudkan Masyarakat Ilmu yang berkeadaban
“Qaryah Thayyibah” dalam makna yang sesungguhnya yaitu Desa yang
Indah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar